Turun 782 Kasus dalam 10 Bulan, Lebak Banten Catat Kemajuan dalam Penanganan Stunting

Turun 782 Kasus dalam 10 Bulan, Lebak Banten Catat Kemajuan dalam Penanganan Stunting

Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, mencatatkan kemajuan signifikan dalam mengurangi prevalensi stunting di kalangan anak usia bawah lima tahun melalui program pembangunan sanitasi. Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada DP2KBP3A Kabupaten Lebak, Hj Tuti Nurasiah, menekankan pentingnya pembangunan sanitasi sebagai langkah strategis dalam memerangi stunting.

“Kita berharap pembangunan sanitasi menjadi prioritas untuk menurunkan prevalensi stunting,” kata Hj Tuti Nurasiah, mengutip Antara, Rabu (22/10/2023)

Menurut Tuti Nurasiah, pembangunan sanitasi meliputi penyediaan air bersih dengan pompa dan jamban sehat. Inisiatif ini diharapkan dapat memecahkan masalah kekerdilan di kalangan anak, yang sebelumnya dikaitkan dengan kurangnya fasilitas sanitasi dan akses air bersih. 

Program ini merupakan hasil kerjasama antara pemerintah daerah, stakeholder, masyarakat, serta lembaga-lembaga negara, termasuk TNI.

Penyebab utama stunting di Kabupaten Lebak, menurut studi yang ada, adalah kekurangan sanitasi dan akses air bersih. Dengan pembangunan sanitasi yang memadai, diharapkan tidak ada lagi anak-anak yang mengalami kekerdilan di masa depan, mendukung cita-cita menciptakan generasi emas Indonesia pada 2045.

“Kita jangan sampai ada kasus baru anak yang lahir mengalami stunting,” katanya.

Data terbaru menunjukkan penurunan kasus stunting di Kabupaten Lebak, dari 4.518 balita pada Desember 2022 menjadi 3.736 balita hingga Oktober 2023. Selain pembangunan sanitasi, penurunan ini juga didukung oleh intervensi nutrisi melalui distribusi makanan kaya gizi, pemeriksaan kesehatan rutin, serta pemberian vitamin dan obat-obatan khusus untuk balita dan ibu hamil.

Sam’un, warga Lebak Gedong, dan Nuriyah, warga Rangkasbitung, mengungkapkan rasa syukur mereka atas peningkatan akses terhadap air bersih dan bantuan pangan yang telah membantu mengurangi risiko stunting di komunitas mereka. 

Program ini menjadi contoh nyata dari sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam memerangi masalah kesehatan publik yang krusial.

Sumber: Inilah.com