Tuding Survei Bisa Dibeli, Wasekjen PBB: Hasto Aya-aya Wae

Tuding Survei Bisa Dibeli, Wasekjen PBB: Hasto Aya-aya Wae

Wasekjen PBB sekaligus Jubir TKN Prabowo-Gibran, Solihin Pure menanggapi santai perihal tuduhan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto yang menyatakan bahwa lembaga survei bisa dibeli.

“Mas Hasto itu aya-aya wae gitu kalau kata orang Sunda tuh, ada-ada saja. Kalau saat hasil survei memenangkan calon dukungannya partai mas Hasto pasti pernyataannya tidak seperti itu,” kata Solihin kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Kamis (23/11/2023) malam.

Menurutnya tuduhan itu dilontarkan sebagai bentuk Hasto yang tak bisa menerima kenyataan bahwa memang jagoannya, Ganjar Pranowo mulai dipandang negatif oleh publik karena kerap menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Tapi kalau memenangkan calon lain ya maka lembaga surveinya dituding yang aneh-aneh, kan lucu,” tuturnya.

Padahal, lanjut dia, PDIP selalu berada di urutan pertama di seluruh lembaga survei. Hasil positif itu, apakah termasuk dari intervensi dan bayaran dari kubu banteng, tentu Hasto tidak mau disebut demikian. Solihin menegaskan tuduhan Hasto sudah terpatahkan dengan sendirinya. “Apakah mas Hasto bayar kepada seluru lembaga survei itu? Kan tidak juga begitu tentunya kan,” ujarnya.

Ia menyarankan sebaiknya Hasto realistis saja akan hasil yang terpampang di lembaga survei. Bahkan Solihin menyebut harusnya hasil survei dapat dijadikan bahan evaluasi oleh para timses masing-masing Paslon.

“Nah pak Ganjar dalam posisi nurun hasil surveinya, karena apa? Karena dalam perjalanan itu banyak mengkritisi terhadap kebijakan-kebijakan pak Jokowi, padahal pak Jokowi sendiri adalah kadernya PDIP,” terangnya.

Ketimbang berkoar melemparkan tuduhan, sebaiknya Hasto dan PDIP fokus bagaimana memperbaiki citra Ganjar yang sudah mulai tergerus. “Jadi jangan yang aneh-aneh lah mas Hasto, jadi fokus saja. Jadikan lah hasil survei itu menjadi catatan untuk bekerja lebih bagus,” ucap dia.

Ia juga mengajak kubu Ganjar-Mahfud bersiap untuk adu gagasan dan visi misi, dan berhenti memberikan narasi bernada tendensius. “Insya Allah kami dari PBB dan seluruh partai koalisi di KIM, TKN Prabowo akan terus mensosialisasikan dengan cara yang lugas, baik, santun, mengedepankan persatuan,” kata Solihin.

Sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengaku tidak terlalu percaya dengan hasil survei. Menurutnya, lembaga-lembaga survei yang banyak merilis hasil elektabilitas pasangan capres dan cawapres dapat diintervensi, bahkan dibeli.
    
“Itu survei dipakai sebagai bandwagon effect, survei sebagai alat pemenangan. Kalau mau survei diintervensi dulu,” kata Hasto usai menghadiri Rapat Konsolidasi PDIP, Denpasar, Bali, Rabu (22/11/2023).

Ia pun menyinggung putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal syarat capres-cawapres. Dia bilang jika putusan lembaga tinggi saja bisa diintervensi, apalagi hasil survei. Hasto menegaskan, tentu jauh lebih mudah untuk mengintervensi lembaga survei. “Caranya mudah, di lokasi mana sampel akan diambil, lalu dibagi sembako dan beras,” tutur dia.

Tak hanya menyebut lembaga survei bisa dibeli, Hasto juga menyinggung nama pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Seakan ia secara tidak langsung menuduh bahwa pasangan ini sudah membayar sejumlah lembaga survei. “Itu sudah ada beras bergambar Pak Prabowo dan Mas Gibran,” jelasnya.

Sumber: Inilah.com