Tanak Siap Gantikan Firli Jadi Plt Ketua KPK, Jual Latar Belakang Sebagai Jaksa

Perkara Firli Belum Inkrah, Wakil Ketua KPK Ingatkan Azas Praduga Tak Bersalah

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johanis Tanak mengaku siap diamanatkan oleh pemerintah untuk menjadi Plt Ketua KPK menggantikan Firli Bahuri yang berstatus tersangka. Latar belakangnya sebagai Jaksa sebagai nilai jualnya.

“Latar belakang saya sebelum menjadi Pimpinan KPK adalah sebagai Jaksa yang telah terdidik untuk taat terhadap perintah,” ujar Tanak saat dihubungi pewarta, Jumat (24/11/2023).

Ketika disinggung lebih jauh, terkait langkah apa yang akan diambil  untuk memperbaiki nama KPK di mata publik akibat kekacauan oleh Filri, Tanak belum memberikan respon lanjutan.

Sebelumnya, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) telah menyiapkan Rancangan Keputusan Presiden (Keppres) tentang pemberhentian sementara Firli Bahuri dari jabatan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Kementerian Sekretariat Negara telah menyiapkan Rancangan Keppres pemberhentian sementara Ketua KPK dan juga penetapan ketua sementara,” kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana di Gedung Utama Kemensetneg Jakarta, Jumat (24/11/2023).  

Ia mengatakan Kemensetneg telah menerima surat pemberitahuan penetapan tersangka atas nama Ketua KPK Bapak Firli Bahuri pada Kamis (23/11/2023) pukul 17.00 WIB di Sekretariat Negara.  

Sebagai tindak lanjut atas surat tersebut, kata Ari, pihaknya menyusun Rancangan Keppres pemberhentian sementara Ketua KPK dan juga penetapan ketua sementara kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).  

“Jadi ada dua isi dari Keppres itu. Satu, terkait dengan pemberhentian sementara Ketua KPK dan yang kedua adalah pengangkatan ketua sementara,” ujarnya.

Terkait siapa kandidat Pelaksana Tugas (Plt) pengganti Firli, Ari menyebut figur tersebut berasal dari salah satu pimpinan KPK saat ini yang akan diputuskan oleh Presiden Jokowi.  

Keppres tersebut disesuaikan dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang perubahan kedua dan juga mengacu pada Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 yang disahkan DPR menjadi UU Nomor 10 Tahun 2015, kata Ari menambahkan.  

Setelah Rancangan Keppres tersebut disetujui, kata Ari, Kemensetneg akan menyerahkannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk ditandatangani.

“Seperti kita ketahui, saat ini Bapak Presiden sedang kunjungan kerja di Papua Barat dan setelah itu beliau akan bertolak ke Kalimantan Barat untuk kunjungan kerja. Rencananya malam hari nanti beliau akan mendarat di Jakarta,” katanya.

Ari menambahkan penyerahan Rancangan Keppres tersebut diserahkan pihaknya dalam kesempatan pertama.

“Ya setelah beliau mendarat di Jakarta,” kata Ari saat ditanya apakah Keppres akan ditandatangani Presiden malam hari nanti.

Diketahui, Polda Metro Jaya telah menetapkan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri sebagai tersangka dalam perkara dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Penetapan Firli Bahuri sebagai tersangka itu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 e atau Pasal 12 B atau pasal 11 Undang-Undang (UU) Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana yang diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 65 KUHP.

Sumber: Inilah.com