Netralitas Tak Hanya Slogan, Jangan Sampai Ada Pesanan

Netralitas Tak Hanya Slogan, Jangan Sampai Ada Pesanan

Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menitip pesan terkait Pemilu 2024 yang bakal berlangsung sekitar tiga bulan lagi. Salah satunya menyangkut netralitas penyelenggara pemilu yang tak sekadar slogan semata.

“Para petugas kita, tentu supaya tetap berusaha untuk menjaga netralitas, artinya jangan sampai ada pesanan, ada tekanan, gitu kan,” kata Ma’ruf di sela kunjungan kerja di Bratislava, Slovakia, Sabtu (24/11/2023) waktu setempat.

Dia menjelaskan, penyelenggara pemilu wajib netral lantaran publik turut mengawasi. Sikap tidak memihak itu patut dijalankan oleh seluruh penyelenggara pemilu baik di dalam maupun luar negeri.

“Agar Pemilu 2024 berjalan jujur dan adil dengan bersih dan tidak ada tekanan dari mana-mana supaya berjalan sesuai yang kita harapkan, supaya kualitas demokrasi kita menjadi lebih baik,” kata Ma’ruf. Sementara, Duta Besar RI untuk Slovakia, Pribadi Setiono mengatakan, pihaknya sudah mempunyai PPLN di KBRI dan mencatat daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 330 orang.

“Kami berbeda dengan di Jakarta, kami akan memulai pemilu  tanggal 10 Februari 2024 sesuai dengan peraturan yang berlaku, mulai pukul 10.00 sampai pukul 18.00. Ini lebih awal karena supaya sampai di Jakarta-nya tanggal 14 Februari 2023 sudah selesai,” kata Setiono.

Dia mengungkapkan komitmennya agar pemilu di Brastilava berjalan sesuai asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

“(Pemilu) kami Insya Allah akan berjalan dengan jujur dan adil sesuai yang disampaikan Pak Wapres,” uca Setiono.. 

Soal warga Indonesia yang akan memilih di negara itu, Pribadi menyebut, mereka didominasi pekerja migran. “Bekerja di pabrik-pabrik Slovakia ini,” kata dia menambahkan.

Sumber: Inilah.com