Nepotisme di dunia kerja atau yang biasa disebut dengan ‘jalur orang dalam’, seakan menjadi sebuah fenomena yang familiar di kalangan generasi muda.
Menanggapi hal ini, capres nomor urut 1, Anies Baswedan menyatakan meritrokasi menjadi kunci atas fenomena ini.
“Karena dengan meritokrasi, satu-satunya cara kita akan mendapatkan yang terbaik. Dan perusahaan-perusahaan yang menerapkan meritokrasi, pasti perusahaan-perusahaan yang akan bisa maju,” terang Anies dalam Indonesia Millenial and Gen-Z Summit 2023, di Senayan Park, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023).
Sedangkan perusahaan yang tidak menggunakan sistem meritokrasi akan sulit maju dan berkembang. Ia mengakui jika untuk perusahaan swasta, tentu mereka memiliki kebijakan sendiri dalam proses rekrutmen para pegawainya.
“Negara bisa memberikan anjuran, negara bisa memberikan prinsip-prinsipnya, tapi yang kami ingin pastikan adalah untuk yang diselenggarakan negara prosesnya meritokatik, prosesnya non nepotistik, tapi berdasarkan kepada kinerja,” tegasnya.
Ia bahkan menyinggung bahkan sistem ini diterapkan oleh timnas sepak bola Brazil. “Karena dia (Brazil) meritokratik, siapa saja bisa main bola. Dia akan mendapatkan kesempatan untuk bisa berkarir. Tidak penting bapaknya, siapa ponakannya, siapa pamannya enggak penting,” ujar Anies.
Sementara itu, di Indonesia hal seperti ini baru bisa diterapkan pada kompetisi atau perlombaan yang sifatnya individual, seperti olimpiade sains, badminton, dan panjat tebing.
“Jadi saya ingin ingatkan pada semua meritokrasi adalah kunci keberhasilan untuk sebuah bangsa, menjadi bangsa yang hebat. Itu kunci (bagi perusahaan) swasta (dan) harus lakukan,” tandasnya.
Leave a Reply
Lihat Komentar