Menanti Pertarungan Timses Demi Memenangkan Pilpres

Menanti Pertarungan Timses Demi Memenangkan Pilpres

[ad_1]

Bagai pasukan diterjunkan ke medan perang, setiap timses capres-cawapres siap bersaing memperebutkan suara dari 204,8 juta pemilih.

Meski berbeda nama, fungsi tim sukses (timses) dalam sebuah kontestasi politik sejatinya tetap sama. Tujuan utamanya pasti untuk memenangkan atau mengantarkan calon yang diusungnya ke tampuk kekuasaan. Begitu pula yang mencuat jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Saat ini, sudah ada tiga timses dari tiga pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) yang siap berkompetisi memenangkan jagoannya masing-masing.

Jika dirunut sesuai nomor urut, timses pasangan calon (paslon) Anies-Baswedan-Muhaimin Iskandar yang menyandang nomor urut 1 menggunakan nama Tim Nasional (Timnas). Paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan nomor urut 2 menjuluki timsesnya dengan nama Tim Kampanye Nasional (TKN). Sedangkan, timses pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dikenal dengan nama Tim Pemenangan Nasional (TPN).

Timses yang bervariasi dari segi nama itu barang tentu menarik untuk dicermati. Layaknya pasukan yang akan terjun ke medan perang, setiap timses capres-cawapres tampaknya sudah siap bertarung memperebutkan 204,8 juta pemilih dalam negeri dan luar negeri berdasarkan penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyangkut Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2024.

Lantas, timses mana yang bakal meraih hasil optimal sehingga mampu memenangkan capres-cawapres yang diusungnya? Jika dilihat dari komposisi dan jumlah personel, timses paslon Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud, mungkin terlihat mentereng ketimbang paslon Anies-Muhaimin atau yang kerap disingkat AMIN. Sebab, sederet sosok beken yang selama ini terkenal kiprahnya di pemerintahan maupun lembaga negara serta berbagai latar belakang lainnya memperkuat timses Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud.

Sebagai contoh, sosok beken di timses Prabowo-Gibran antara lain bisa dilihat dari ketua TKN yang dipimpin Rosan Roeslani. Sebelum memimpin TKN Prabowo-Gibran, Rosan merupakan Wakil Menteri BUMN. Dia juga pernah menjabat Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Rosan membawahi sejumlah bagian yang juga diisi “big name” di antaranya ulama, puluhan purnawirawan jenderal TNI-Polri, ketua umum partai politik pendukung hingga politikus ulung. Begitu juga TPN Ganjar-Mahfud yang dipimpin Arsjad Rasjid. Arsjad dikenal sebagai ketua umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan sudah malang melintang di dunia bisnis Tanah Air. Arsjad juga membawahi beberapa bagian yang personelnya diperkuat sejumlah purnawirawan jenderal TNI-Polri, petinggi perusahaan ternama, ketua umum dan politikus ulung dari partai politik pendukung hingga beberapa figur yang selama ini bertugas di Istana membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sedangkan, timses AMIN strukturnya terbilang ramping. Berdasarkan susunan awal yang diumumkan Selasa (14/11/2023), Timnas AMIN yang dipimpin Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Syaugi Alaydrus hanya diperkuat oleh 16 personel. Timnas AMIN menggunakan istilah kapten sebagai pucuk pimpinan tim pemenangan dan co-captain selaku wakil kapten. Syaugi yang memegang posisi kapten di Timnas AMIN sebelumnya antara lain pernah menjabat kepala Basarnas masa jabatan 2017-2019. Selain Syaugi, sosok yang cukup akrab di mata publik hanya beberapa seperti mantan Menteri BUMN Sudirman Said, mantan Menteri Perdagangan Thomas Lembong, dan pendiri Tokopedia Leontinus Alpha Edison. Paslon AMIN turut didukung sederet purnawirawan jenderal TNI-Polri. Beberapa dari para purnawirawan jenderal ini disebut akan masuk ke dalam struktur lengkap Timnas Pemenangan AMIN. Personel Timnas AMIN juga akan bertambah dari banyak elemen lainnya

Bekerja Sukarela hingga Mengakomodasi Semua Elemen

Salah seorang Co-Captain Timnas Pemenangan AMIN Al Muzzamil Yusuf pun buka suara terkait struktur Timnas AMIN yang sudah diumumkan ke publik. Menurut dia, ujung tombak terdepan Timnas AMIN adalah seluruh relawan maupun simpatisan di lapangan. Dengan kata lain, tim pemenangan paslon Anies-Muhaimin bukan hanya mengandalkan yang ada di struktur timnas. Namun, upaya pemenangan sejatinya turut melibatkan rakyat.

“Mereka ada buruh, tani, nelayan, pelajar, emak-emak, mahasiswa, pemuda, dan lain-lain. Adapun timnas AMIN di pusat hanya backup sistem dari kerja mereka,” kata Muzzamil kepada Inilah.com dikutip Minggu (19/11/2023).

Rakyat dari berbagai kalangan itu juga disebut bekerja dengan sukarela. Bahkan, ujar Muzzamil, tak jarang mereka merogoh kocek sendiri untuk membantu upaya pemenangan AMIN yang diusung Partai NasDem, PKS, dan PKB. Oleh karena itu, kata anggota Komisi I DPR asal Fraksi PKS ini melanjutkan, jika calon AMIN dianggap calon yang paling tidak memiliki dana, maka sesungguhnya uang untuk menggerakkan langkah mengenalkan pasangan AMIN berada di tangan pendukung. “Mereka rela bekerja untuk pemenangan AMIN. Sehingga timnas AMIN bukan mengandalkan orang-orang besar di pusat, pekerjanya seluruh simpatisan AMIN yang ada di seluruh Indonesia, bahkan di luar negeri,” kata Muzzamil menegaskan.

Muzzamil menekankan soal kompetisi Pilpres maupun Pemilihan Anggota Legislatif 2024 dapat berjalan dengan cara yang langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jujur dan adil. Tujuannya, agar masyarakat bisa memilih pemimpin yang terbaik, baik eksekutif maupun legislatif.

Sementara, kubu Prabowo-Gibran meyakini peran timses yang diimplementasikan melalui TKN krusial untuk mengoordinasikan seluruh kekuatan pendukung paslon ini. Dengan begitu, semua elemen pendukung bisa terkoordinasi satu sama lain dan bisa bekerja secara optimal. “Tentu dalam rangka mengkoordinasi itu dibutuhkan lah TKN yang kemudian juga diteruskan kepada tim kampanye daerah, seluruh rakyat, semua unsur bisa terlibat secara maksimal dalam memenangkan pasangan Prabowo-Gibran,” kata Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Panel Barus.

Panel tak menampik TKN paslon yang diusung partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan beberapa parpol nonparlemen ini terbilang gemuk. Jumlah personel TKN saat  sudah melalui pembatasan lantaran begitu banyak pihak yang ingin dilibatkan. Pria yang dikenal sebagai salah satu petinggi Relawan Pro Jokowi (Projo) ini pun memastikan setiap personel TKN memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Ia berani menjamin, semua personel TKN memiliki kemampuan, kelebihan, dan ceruk yang bisa dikelola menjadi dukungan untuk Prabowo-Gibran. Meski begitu, TKN disebut hanya salah satu instrumen. Menurut Panel, masih banyak instrumen lain di luar TKN yang juga bekerja untuk memenangkan Prabowo-Gibran.”Contohnya relawan, gerakan rakyat yang bisa jadi tidak terkoordinasi dalam TKN, itu kan juga salah satu variabel dukungan. Ini juga satu indikasi antusiasme yang begitu besar terhadap pasangan ini,” kata Panel menambahkan.

Bagi kubu TPN Ganjar-Mahfud, tim pemenangan yang dibentuk merupakan implelementasi keinginan rakyat Indonesia. Oleh karena itu, kata Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Usman Tokan, timses pasangan yang diusung PDIP, PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo ini diberi nama Tim Pemenangan Nasional. “Kemudian pilihan Ketua Umum yang memimpin TPN adalah sosok anak muda yang cerdas, memiliki segudang pengalaman, seorang intelektual berintegritas, pengusaha berwawasan luas, memiliki komitmen kuat untuk memenangkan Pilpres 2024 dengan satu putaran,” kata Usman optimistis.

Politikus PPP ini tak ambil pusing atas anggapan TPN Ganjar-Mahfud yang terbilang gemuk alias banyak melibatkan sosok-sosok dari berbagai kalangan. Sebab, ujar Usman, kubu Ganjar-Mahfud ingin mengakomodasi semua elemen masyarakat.”Termasuk kiai dan ulama serta tokoh agama lainnya,” katanya.

Kini, gelanggang pertarungan menuju Pilpres 2024 sudah terbuka. Genderang pertarungan antartimses para paslon juga kian menghangat sembari menanti siapa yang paling bisa merebut simpati masyarakat. Namun, semua kembali kepada rakyat yang sudah memiliki hak pilih untuk menentukan pilihannya dalam pemungutan suara pada Rabu (14/2/2024) mendatang. [Dha/Diana Rizky]

[ad_2]

Sumber