Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, sejak 2017 hingga akhir 2023, hanya 84 industri kecil dan menengah (IKM) bidang otomotif yang bermitra dengan industri besar. Lho, kok bisa?
“Kesulitannya, karena industri besar agak menutup diri dari IKM,” kata Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin Elektronika, dan Alat Angkut, Kemenperin Dini Hanggandari dalam Update Program IKM Closed Loop Kadin Indonesia 2023 di Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Dini mengatakan, kemitraan antara IKM dan industri besar memang sempat terkendala, akan tetapi saat ini industri besar mulai mengakui kehadiran IKM.
Ia menjelaskan, sulitnya IKM menembus industri besar karena adanya persyaratan dari industri besar yang memang belum dapat dipenuhi oleh IKM. “Kami juga meminta IKM bisa memenuhi standar yang diminta oleh industri besar,” ujar Dini.
Dini mengakui, selain industri besar yang sempat menutup diri dari IKM, pelaku IKM juga masih banyak yang belum mengikuti kemauan industri, sehingga Kemenperin mencoba untuk terus meningkatkan kemampuan meraka, agar dapat menerima perubahan.
“Kalau kita melakukan pendampingan kadang terkendala masalah budaya, mereka merasa sudah cukup, padahal itu masih kurang,” kata Dini.
Ia juga terus mendorong agar pelaku IKM dapat terus berinovasi lebih baik lagi, supaya bisa mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan industri besar.
“Kami akan terus mendorong agar IKM bisa terus berinovasi, agar bisa berkembang. Kita akan terus bantu meskipun kami kesulitan merubah cara pandang,” ujar Dini.
Berdasarkan data Kemenperin pada 2023, jumlah IKM bertumbuh hingga mencapai 4,4 juta unit usaha atau setara dengan 99,7 persen dari total unit usaha industri di Indonesia. Sektor IKM juga telah menyerap tenaga kerja hingga 12,39 juta orang atau 66,25 persen dari total tenaga kerja di sektor industri.
Leave a Reply
Lihat Komentar