Kemenkeu Serap Utang Baru dari Lelang SBSN Capai Rp9,7 Triliun

Kemenkeu Serap Utang Baru dari Lelang SBSN Capai Rp9,7 Triliun

Pemerintah menyerap dana Rp9,73 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada 21 November 2023.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjelaskan total penawaran yang masuk yaitu sebesar Rp18,59 triliun, demikian mengutip keterangan resmi DJPPR di Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Keenam seri yang dilelang seluruhnya merupakan seri pembukaan kembali. Secara rinci, keenam seri tersebut adalah SPNS07052024 (pembukaan kembali), PBS036 (pembukaan kembali), PBS003 (pembukaan kembali), PBSG001 (pembukaan kembali), PBS037 (pembukaan kembali) dan PBS033 (pembukaan kembali).

Lelang keenam seri tersebut dilakukan melalui sistem lelang bank Indonesia (BI).  Penyerapan terbesar berasal dari seri PBS036 dengan jumlah nominal dimenangkan senilai Rp4,75 triliun. Jumlah penawaran masuk tercatat sebesar Rp5,52 triliun dengan imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,69932 persen.

Selanjutnya, pemerintah meraup dana sebesar Rp1,85 triliun dari seri PBS003, di mana jumlah penawaran masuk sebesar Rp2,21 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,70512 persen.

Dari seri PBS037, pemerintah menyerap dana sebesar Rp1,45 triliun dari penawaran masuk Rp2,33 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan untuk seri tersebut yaitu 6,91889 persen.

Serapan berikutnya yakni seri PBSG001 dengan jumlah nominal dimenangkan senilai Rp850 miliar. Penawaran masuk untuk seri tersebut ialah Rp2,36 triliun dan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,61176 persen.

Kemudian, dari seri PBS033 dimenangkan dana sebesar Rp800 miliar dari penawaran masuk Rp931 miliar. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan untuk seri itu adalah 6,99784 persen.

Terakhir, pemerintah meraup dana Rp30 miliar dari seri SPNS07052024. Penawaran masuk untuk seri itu adalah Rp5,21 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,25000 persen.

Sumber: Inilah.com