Kantongi Pinjaman Lunak Rp 308 Triliun, KESDM Segera Pensiunkan Operasi PLTU Cirebon

Kantongi Pinjaman Lunak Rp 308 Triliun, KESDM Segera Pensiunkan Operasi PLTU Cirebon

Dengan mengantongi pinjaman lunak dalam skema investasi transisi energi Just Energy Transition Partnership (JETP) dari negara maju senilai USD 20 miliar atau setara dengan Rp308 triliun, pemerintah segera menentukan PLTU yang akan dilakukan pensiun dini.

Proyek tersebut masuk ke dalam dokumen kebijakan dan komitmen investasi atau comprehensive investment and policy plan (CIPP) yang diluncurkan hari ini. Akhirnya Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengungkapkan PLTU berbasis batu bara Cirebon segera dihentikan operasinya.

“Itu yang kita targetkan yang (pensiun dini PLTU) Cirebon dulu nih,” ujar Arifin usai peluncuran CIPP JETP di kantornya, Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Dalam pendanaan transisi energi untuk mengurangi polusi udara menuju ekonomi hijau, KESDM juga akan membangun jaringan listrik grid yang menghubungkan Jawa dan Sumatera. “Nah setelah itu (proyek pensiun PLTU Cirebon) masuk ke transmisi lah,” jelas Arifin.

Proyek transmisi Jawa-Sumatera, kata Arifin, sangat penting untuk direalisasikan pasalnya selama ini Pulau Jawa seringkali mengalami kelebihan (excess) pasokan listrik.

“Yang paling-paling urgent, tuh yang mana, misalnya Sumatera Selatan, Sumatera Utara, ya supaya bisa. Jawa kan kelebihan, kita kirim ke Sumatera Selatan. Sumatera Selatan kelebihan kirim ke atas,” papar Arifin.

Dalam dokumen CIPP, program pendanaan JETP senilai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 308 triliun JETP difokuskan untuk membangun perekonomian rendah karbon di Indonesia.

CIPP akan dievaluasi berkala untuk menyesuaikan dengan perkembangan pasar terkini dan prioritas kebijakan. Untuk versi 2023, CIPP JETP difokuskan bagi proyek-proyek efisiensi energi dan elektrifikasi alias sektor ketenagalistrikan.

Untuk itu, ada lima bidang investasi (investment focus area/IFA) JETP yang disepakati di dalam CIPP. Investasi total yang dibutuhkan mencapai US$ 97,1 miliar untuk tahun 2020-2030, jumlah itu akan lebih besar dari komitmen pendanaan yang sudah ada. Nantinya pemerintahan akan mencari alternatif pendanaan lainnya selain dari JETP.
 

Sumber: Inilah.com