Istri Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti menyebut, budaya membuka suara atau speak up merupakan salah satu upaya menyelamatkan perempuan dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Pasalnya, praktik KDRT selama ini kerap tidak hanya secara fisik, tapi juga mental dan seksual.
“Mayoritas korban tidak memilih untuk menceritakan hal tersebut lantaran membuka urusan privat masih dianggap tabu. (Termasuk) jika kejadian semacam ini pelakunya orang terdekat,” kata Siti dalam sebuah diskusi menyoal KDRT di gedung High End, Jakarta Pusat, Sabtu (25/11/2023).
Dia menjelaskan, banyak faktor yang mendorong terjadinya KDRT. salah satunya adalah faktor perekonomian rumah tangga. Kondisi perekonomian yang terpuruk juga sering menjadikan perempuan tersudut hingga jadi pelampiasan kekerasan.
Menurut Siti, posisi tersebut semakin menyulitkan perempuan karena korban juga mengalami ketergantungan secara ekonomi oleh pelaku kekerasan.
Oleh karena itu, Siti pun menegaskan, seluruh perempuan yang menjadi korban KDRT perlu memberanikan diri untuk speak up. Tujuannya, agar mendapatkan penanganan dan pencegahan sejak dini.
Dengan speak up, pencegahan bisa dilakukan dari lapisan paling dasar yakni oleh sesama perempuan dan kerabat dekat. Siti juga menekankan pentingnya pemerintah menepatkan layanan aduan KDRT di setiap wilayah permukiman warga.
“Dari segi infrastruktur juga diperlukan seperti ada pelayanan satu atap untuk pengaduan di setiap daerah. Dengan begitu penanganan bisa cepat,” kata Siti menambahkan.
Leave a Reply
Lihat Komentar