Kondisi lapangan Jakarta International Stadium (JIS) yang sempat tergenang air lantaran hujan deras, nyatanya mempengaruhi penampilan Timnas Argentina dalam duel superclasico Piala Dunia U-17 kontra Brasil.
Tim Tango yang mengandalkan Claudio Echeverri tetap menunjukkan kedigdayaan mereka usai memenangi duel pada Jumat (24/11/2023) malam lewat skor telak 3-0.
“Tidak ada masalah dengan lapangan dan hujan karena kami sudah terbiasa dengan cuaca hujan di pertandingan sebelumnya. Kami sudah terbiasa dengan hal ini,” kata pelatih Timnas Argentina, Diego Placente.
Bertanding di tengah kondisi hujan memang menjadi hal yang lumrah dilakoni La Albiceleste. Mengingat, sebelum tampil di babak perempat final, Echeverri dan kolega kebagian berlaga di Stadion Si Jalak Harupat Bandung pada babak fase Grup.
Di sana, Tim Tango dan tiga kontestan lainnya dari Grup D kerap mendapati situasi hujan, sampai-sampai laga harus dihentikan karena situasi kurang mendukung.
“Untuk Bandung, walaupun banyak hujan, tetapi masih lebih bagus Bandung. Namun, pada akhirnya semua sama saja, semua tempatnya sangat bagus,” papar Placente.
Sementara, pernyataan kontras ditunjukkan pelatih Brasil Phelipe Leal. Brasil yang lebih banyak menggunakan JIS sebagai kandang mereka dari fase Grup, mengaku kesulitan bermain di tengah guyuran hujan.
Apalagi, dengan situasi lapangan JIS yang sempat tergenang air hingga membuat laga tertunda selama 30 menit.
“Lapangan licin untuk kedua tim, bukan hanya Brasil saja,” ucap Leal.
Namun, Leal sadar, hal ini tak perlu menjadi alasan. Ia menegaskan bahwa, tim yang mampu memanfaatkan peluang dengan baik mereka lah yang akan keluar sebagai pemenang. Hal ini pun ditunjukkan oleh tim lawan, Argentina.
“Seperti yang saya katakan, di laga ini pemain harus memanfaatkan peluang yang ada, dan Argentina bisa melakukan itu, sedangkan Brasil tidak bisa, dan itu bisa mempengaruhi hasil,” pungkasnya.
Leave a Reply
Lihat Komentar