Prabowo Subianto, calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) berjanji setop impor Bahan Bakar Minyak (BBM) jika terpilih menjadi presiden periode 2024-2029. Mantap.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam acara Dialog Publik yang diselenggarakan PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), Jawa Timur, Jumat (24/11/2023). “Kita harus Swasembada pangan, air dan energi,” kata Prabowo dipantau Inilah.com dari akun YouTube tvMu Channel, Jumat (24/11/2023).
Prabowo melanjutkan, Indonesia punya pelung menjadi satu-satunya negara yang 100 persen menggunakan sumber energi hijau alias ramah lingkungan. “Bisa berbasiskan kelapa sawit atau dari jagung dan tebu. Jadi, kita tidak perlu lagi impor BBM lagi, saudara-saudara sekalian,” kata Prabowo.
Kata capres yang masih menjabat menteri pertahanan (menhan) ini, Indonesia sangat berpeluang mencapai swasembada pangan hingga air. Untuk mewujudkan swasembada itu, ada caranya. Semuanya tercantum dalam delapan misi Asta Cita Prabowo-Gibran.
“Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru,” bunyi poin nomor dua Misi Asta Cita.
Sebelumnya, ia juga mengatakan perekonomian Indonesia masih cukup stabil sebelum terjadi perang Ukraina-Rusia, atau pandemi COVID-19.
“Sekarang, nikel akan kita naikan 67x, nanti kita akan bikin mobil buatan Indonesia. Kita tidak mau lagi jadi pasarnya orang lain,” tambah Prabowo.
Tekad Prabowo menyumbat keran impor BBM, cukup bagus. Namun untuk mewujudkannya, bukan perkara mudah. Presiden Jokowi yang sebentar lagi pensiun saja, kesulitan menyetop impor BBM.
Ambil contoh periode kedua (2019-2022), impor BBM trennya malah naik. Pada 2019, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), impor BBM mencapai 24,73 juta kilo liter. Sedangkan pada 2022, impornya naik 12,6 persen menjadi 27,86 juta kilo liter.
Leave a Reply
Lihat Komentar