Bawaslu Boyolali Kantongi Identitas Eks ASN Korban Mutasi Politik

Bawaslu Boyolali Kantongi Identitas Eks ASN Korban Mutasi Politik

Bawaslu Boyolali menelusuri video seorang pria yang mengaku sebagai mantan ASN dan menjadi korban mutasi karena enggan memilih salah satu partai. Hasil penelusuran, pria tersebut berinisial S warga Sawahan, Ngemplak Boyolali.

“Kemarin sudah saya datangi langsung untuk penelusuran, saya ketemu orangnya. Itu warga Ngemplak,” ucap Ketua Bawaslu Boyolali, Widodo seperti dikutip Inilahjateng, Sabtu (24/11/2023).

Widodo mengaku, kedatangannya tersebut untuk mengali informasi terkait pernyataan yang beredar di medsos. Pria itu mengaku bahwa video itu disebar lewat medsos di Facebook (FB) dan beberapa grup.

“Kami juga tanya motifnya, apakah ada motif politik atau apa. Yang bersangkutan mengaku saat menjadi ASN tiga atau empat tahun yang lalu dan yang bersangkutan mengundurkan diri itu karena masalah kesehatan. Alasan membuat video itu karena bentuk keprihatinan dan katanya mewakili diri sendiri,” bebernya.

Saat ini Bawaslu Boyolali tengah melakukan penelusuran, apakah ada unsur pelanggaran pemilu atau tidak. Sebab isu soal netralitas ASN jelang pemilu menjadi sorotan publik.

“Kami belum tahu dan itu masih pengakuan sepihak. Itu masih menjadi informasi awal, kami akan menegakkan itu menjadi informasi yang bernilai dengan cara kami klarifikasi dulu. Karena dia mengatakan bahwa pernyataan disuruh itu di dalam satu forum rapat dan tidak mau memberi saksi yang hadir saat rapat. Jadi kami akan datangi ke sekolahannya. Yang jelas kami tidak akan menggunakan cara-cara persepsi saja tapi aturan main secara regulasi yang ada,” tandasnya.

Sebelumnya, video eks ASN Boyolali berdurasi hampir dua menit menjadi sorotan. Dalam video tersebut, pria berbaju putih itu mengaku eks ASN Boyolali yang telah pensiun dini sejak 2020 saat usianya 52 tahun.

Sebelum pensiun, pria itu di mutasi ke sekolah yang jaraknya sekitar 50 km dari tempat tinggalnya. Dia di mutasi karena enggan mendukung salah satu partai politik. 

Sumber: Inilah.com