Capres nomor urut 1, Anies Baswedan menjawab santai saat ditanyakan perihal gagasan perubahan. Gagasan ini juga kerap dikaitkan dengan tingkat kepuasan masyarakat (approval rating) yang disebut-sebut tinggi dalam berbagai hasil survei.
Ia mengaku menghormati hasil survei, tetapi Anies mengingatkan publik mesti cerdas dalam menyikapinya. Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengajak masyarakat coba kembali merenung dan menyandingkan hasil survei tersebut dengan realita di lapangan.
“Karena itu pertanyaannya pada teman-teman semua, apakah kebutuhan pokok harganya murah atau mahal?,” tanya Anies saat menghadiri Indonesia Millenial and Gen-Z Summit 2023, di Senayan Park, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023).
“Apakah pelayanan kesehatan itu mudah atau rumit? Apakah lapangan pekerjaan mudah atau sulit? Sulit Oke kalau gitu mau diteruskan, mau dilanjutkan? Tidak? Kalau tidak berarti maunya apa? Perubahan,” lanjutnya.
Ia kembali menekankan, bahwa dirinya tak mau mempersoalkan perihal apakah publik approve atau tidak dengan Jokowi, melainkan lebih mengajak masyarakat untuk melihat realitas yang ada saat ini.
“Tanya saja biaya pendidikan murah atau mahal? Mahal yuk kita teruskan yuk, yuk kita lanjutkan kebijakan ini yuk, tidak ada yang mau. Jadi inilah kenyataannya, kami ingin bicara perubahan kebijakan,” ucapnya.
Oleh karena itu, Anies lebih memilih bertanya kembali pada publik, ingin melanjutkan keadaan saat ini atau mengharapkan perubahan yang lebih baik, karena pilihan ada pada rakyat.
“Kalau tentang kepresidenan, memang pak Jokowi akan selesai tahun 2024. Nah jadi buat kita semua ya tinggal dipilih saja, mau yang mana, mau yang melanjutkan atau mau perubahan? Sederhana saja,” jelasnya.
Leave a Reply
Lihat Komentar