Akademisi Dukung Industri Air Minum Kemasan Gunakan Galon Guna Ulang

Akademisi Dukung Industri Air Minum Kemasan Gunakan Galon Guna Ulang

Saat ini, industri air minum kemasan lebih memilih penggunaan galon guna ulang berbahan polikarbonat (PC) ketimbang galon sekali pakai menggunakan PET. Apa alasannya?

“Dilihat dari sifat fungsionalnya, galon guna ulang memang memiliki banyak keunggulan dibandingkan galon sekali pakai. Galon guna ulang lebih fleksibel, sehingga lebih tahan dari resiko pecah atau retak,” kata dosen dan peneliti di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan SEAFAST Center Institut Pertanian Bogor (IPB), Nugraha Edhi Suyatma, Selasa (21/11/2023).

Dia mengatakan, galon guna ulang memiliki ketahanan gores dan benturan lebih baik, dan suhu transisi gelas atau Tg yang lebih tinggi ketimbang galon sekali pakai.

Disebutkan, galon guna ulang memiliki Tg 150 derajat Celcius, sementara galon sekali pakai hanya 70 derajat Celcius. Menurutnya, semakin tinggi Tg, semakin tahan pada kondisi suhu tinggi.

“Kondisi ini membuat galon guna ulang tahan untuk dicuci dengan suhu panas antara 60-80 derajat Celcius dengan penyikatan menggunakan sikat plastik tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaan kemasan. Sebaliknya, galon sekali pakai memiliki resiko lebih mudah tergores saat dilakukan pencucian dengan menggunakan sikat,” tukasnya.

Menurut Nugraha, kemasan guna ulang sering disebut juga dengan kemasan multi trip, karena mengalami banyak perjalanan. Mulai dari pabrik ke distributor, berlanjut ke konsumen. Selanjutnya, galon kosong dikembalikan konsumen ke distributor untuk dikirim ke pabrik dan digunakan ulang. Siklus ini dapat terjadi berulang-ulang hingga kemasan galon itu rusak atau pecah.

Pakar polimer dari ITB, Akhmad Zainal Abidin menerangkan, galon sekali pakai lebih berisiko jika terkena sinar matahari. Karena galon sekali pakai memiliki temperatur transisi gelas (Tg) jauh lebih rendah ketimbang galon guna ulang.

Disebutkan, galon sekali pakai itu sudah rontok kekuatannya hanya dengan temperatur 80 derajat celcius saja. Sementara, galon guna ulang baru rontok pada suhu 150 derajat celcius.

Begitu juga jika terjadi benturan saat pendistribusiannya, menurut Zainal, galon sekali pakai lebih beresiko dibanding galon guna ulang. Hal itu disebabkan galon sekali pakai lebih cepat rusak jika terjadi benturan, sedang galon guna ulang lebih awet.

Pakar teknologi pangan dari IPB, Eko Hari Purnomo mengatakan bahwa galon guna ulang relatif tahan panas. Galon guna ulang itu digunakan untuk wadah air minum salah satunya karena sifat tahan panasnya itu. Selain itu, galon guna ulang juga keras, kaku, transparan, dan mudah dibentuk. 

Sumber: Inilah.com